Linjam Jemaah Adakan Patroli Rutin Antisipasi Tenaga Pendorong Gadungan

By Admin

nusakini.com-- Kasus tenaga pendorong kursi roda tidak resmi yang ditangkap di Masjidil Haram masih terjadi. Akibatnya, jemaah yang menggunakan jasa mereka menjadi terlantar. Untung ada petugas haji di Masjidil Haram yang membantu mereka untuk melanjutkan ibadahnya. 

"Kami dari perlindungan jemaah merasa peduli dengan kejadian ini. Karenanya kita adakan patroli rutin di lingkungan-lingkungan pemondokan jemaah supaya tidak minta tenaga pendorong dari mukimin," kata Kasi Perlindungan Jemaah (Linjam) Daker Makkah Wagirun, Sabtu (3/9). 

Menurutnya, menggunakan jasa mukimin untuk mendorong kursi roda saat tawaf atau sai risikonya besar. Apalagi, aparat Saudi di Masjidil Haram terus memperketat pengamanan sehingga potensi pendorong kursi roda tidak resmi ditangkap lebih besar. "Saya yakin pasti ditangkap kalau mukimin. Bahkan pendorong wanita, mereka bisa tahu. Karena intel-nya sangat banyak di Haram. CCTV saja ada 2000-an," tuturnya. 

Jika tertangkap, lanjut Wagirun, jemaah tentu menjadi pihak yang dirugikan karena terlantar. Petugas juga harus menangani setidaknya dua persoalan sekaligus, terlebih jika jemaah baru menjalani umrah wajib. Selain mengamankan jemaah secara fisik, petugas juga harus membantu jemaah menyelesaikan umrah wajibnya. 

Wagirun mengaku pihaknya akan memperketat pengawasan agar kasus jemaah terlantar karena pendorong kursinya tertangkap aparat Masjidil Haram, tidak terulang. Rencana pengamanan sudah dibuat sejak dari pemondokan, jalanan, dan Masjidil Haram.  

"Di pemondokan sudah kita gelar semua. Sekarang sistemnya terpadu, jadi semua petugas merupakan unsur linjam. Kita harapkan seperti itu, makanya di hotel sudah ada yang nempel di situ," kataya.

"Secara khusus, linjam memperkuat sektor dengan patroli 24 jam, tarutama waktu malam, ketika teman-teman yang nempel di hotel mundur, kita yang aktif melakukan patrol," tambahnya. 

Jemaah juga diminta untuk mewaspadai modus yang digunakan pada pendorong kursi roda tidak resmi. Misalnya, agar tidak diketahui petugas, pelaku sengaja menggunakan kain ihram serta aksesoris gelang dan tas jamaah. 

Wagirun mengimbau jemaah menggunakan tenaga pendorong resmi yang sudah disiapkan pemerintah Saudi. Selain aman, biayanya juga jauh lebih murah. (p/ab)